DOWNLOAD THIS SONG

or WATCH IT ON YouTube

Lagu ini ditulis oleh Agustin Barrios Mangore, seorang gitaris dan komposer Paraguay. Alkisah, di penghujung hidupnya, ketika Barrios sedang mengajar murid-muridnya, dari pintu rumah terdengar sebuah ketukan. Ketika pintu dibuka, ternyata yang mengetuk adalah seorang wanita pengemis tua yang meminta sedekah. “Una Limosnita por amor de Dios…” ucap si wanita tua itu. (Dalam bahasa Indonesia, kira kira “Sedekah tuan, demi kasih Tuhan“).

Ketukan wanita tua itu lalu menjadi inspirasi Barrios untuk menciptakan lagu ini. Menurut cerita, sewaktu menulis lagu ini, Barrios menyadari bahwa akhir hayatnya sudah dekat, sehingga ada beberapa orang yang mengatakan bahwa dalam lagu ini tersirat persiapan batin Barrios untuk menghadap Tuhan. Pada akhirnya lagu ini ternyata benar menjadi karya terakhir Barrios, karena dia meninggal 1 bulan setelah menyelesaikan lagu ini.

Salah satu aspek yang menonjol dalam lagu ini adalah penggunaan teknik Tremolo, salah satu teknik tersulit dalam gitar klasik. Teknik ini membuat seakan-akan lagu ini dimainkan oleh duet 2 gitar, padahal sesungguhnya lagu ini dimainkan dengan hanya 1 gitar saja.

Lagu ini sendiri terkadang dikenal juga dengan nama “El Ultimo Tremolo” karena penggunaan teknik tremolonya atau juga “El Ultimo Canto” (The Final Song) karena merupakan karya terakhir Barrios.